Cerita Horro 1 (satu) paragraf

Hai jumpa lagi kita pada blog ini.....
Oh iya, sobat fantasy, ada yang suka cerita horror gak? Tapi.... kali ini cerita horrornya, satu paragraf doank...... ya 1 paragraf doank..... Ya ini hasil dari jeripaya Mr. Fantasy sendiri loh..... dan pastinya bukan reppst. Ya,,,,,, jika kalian mau cari blog murni tanpa repost disink aja, yah jangan kemana-mana.ok inilah cerita horror satu paragraf.

1. Aku terbangun pagi ini. Tapi dimana semua orang? Biasanya ibu sudah menyiapkan sarapan. Apakah ayah sudah pergi ke kantor? Kakak juga tidak ada di kamarnya. aku pun kaget mendengar suara teriakan wanita dari ruang bawah tanah. Aku turun dan memeriksanya, dibawah tangga hanya ada kakak, dia teriak dan bilang "sekarang giliranmu!!!!!!" dengan kapak di tangannya.

2. Aku tak percaya apa yang teman-temanku katakan. Aku coba mencari di google yang membuatku tambah tak yakin. "Ah pasti hanya artikel artikel omong kosong doank". Tapi aku penasaran. Kuambil boneka dan ku ikuti tutorial di google, "untuk permainan pertama shizuka yang jaga".

3. Aku tak bisa ingat kapan dimana terakhir kali aku berada. karena saat aku terbangun aku dalam keadaan telanjang dengan tangan diborgol dan di gantung terbalik diatas cahaya merah panas menyalah.

4. Malam ini ayah datang lagi. Dan sepertinya ibu mendengar pembicaraan kami. Ibu membuka pintu dan mendekatiku "kamu sedang bicara dengan siapa, dek".

5. Adikku yang masih berumur 3 tahun bertanya padaku, "kak kenapa ayah harus membunuh banyak orang diluar?". "Diam aja dek" "Lalu kenapa tadi didapur ayah menikam ibu?" Dengan menarik nafas aku menjawab "Adek..... Mereka sudah bukan manusia lagi".

6. Aku terengah-engah aku tidak harus lari kemana lagi. Aku menemukan tempat persembunyian pada saat itu. Aku tidak berteriak, hanya merasakan sakit yang luar biasa saat kepalaku terpenggal secara tiba-tiba.

7. Seorang wanita dengan seutas tali yang melingkar di leher berlari mengejarku. Sepertinya dia tidak mau berhenti mengejarku. Aku terus lari semampuku, tapi akhirnya dia mendapatkanku juga, sambil bilang "kamu harus mati sepertiku". Tapi untunglah itu hanya mimpi.

8. Dia begitu menikmatinya. Dia terus bilang ini tidak akan sakit. Ini menyenangkan. Aku ingin teriak tapi mulutku sudah dijahit.

9. Pgi yang sangat cerah. Tapi hatiku begitu suram, membayangkan yang akan terjadi. Ayah dan ibu coba untuk menyembunyikan airmata dan memberi aku semangat untuk menjalaninya. Kakak memnerikanku sepatu yang aku lihat di toko waktu itu. Adikku dengan polosnya memberikan boneka Teddy nya padaku. Akupun memeluk ayah dan ibu dan berkata, "kalian tidak usah pergi ketempat aku dieksekusi, ya....."

Comments

Popular Posts